Minggu, 15 Januari 2012

Justice Voice-Mengapa

Mengalun sendu mengiris kalbu
Canda tawa dalam kesengsaraan
Kesombongan dan ketamakan
Lunturkan kemanusiaan
Campakkan rasa kasih terhadap sesama
Oh …mengapa masih tetap tiada
Rasa pedih dalam hati kita
Oh… mengapa masih tetap tiada
Rasa pedih dalam hati kita
Reff. Oh… masihkah kita
Memandang sebelah mata
Penderitaan mereka
Tangis dan tatapan mereka

Allah bukakanlah hati kami
Tanggalkanlah angkuh diri
Tuk gapai Ridho-Mu
Bersama mereka umat-Mu
Buaian harta nikmat dunia
Mengubur dalam mata hati manusia
Mungkinkah kita kan kuasa
Menahan azab dariNya
Allah yang Maha Tahu segala tentang kita.

lagu& lirik : Wiwid JV
Arr.: Feri FK
Vokal: Wiwid JV
Arr. Vokal: Faris JV & Wiwid JV

sumber : http://www.liriknasyid.com/index.php/lirik/detail/1993/justice-voice-mengapa.html

Sabtu, 14 Januari 2012

Penaklukan Baitul Maqdis

Di antara tanda-tanda Kiamat shugra adalah pembukaan Baitul Maqdis. Dalilnya adalah sabda Rasulullah kepada Auf bin Malik, “Hitunglah enam perkara yang merupakan tanda Kiamat, kematianku kemudian pembukaan Baitul Maqdis…. Hadits ini sudah hadir sebelumnya.

Baitul Maqdis adalah tempat ketiga yang sangat penting yang berhubungan erat dengan akidah Islam setelah Makkah al-Mukarramah dan Madinah al-Munawarah. Ke sanalah Isra’ Rasulullah Shallallohu 'alaihi wasallam dan dari sanalah Mi’raj beliau. Ia adalah kiblat pertama kaum Muslimin. Ia adalah salah satu dari tiga masjid di mana tidak ada perjalanan ibadah kecuali kepadanya.

Para sahabat Rasulullah telah mengetahui hakikat ini, maka mereka berlomba-lomba membersihkan al-Aqsha dari berhala-berhala orang-orang Romawi. Hal itu terwujud untuk pertama kalinya pada masa Khalifah Rasyid Umar bin al-Khatthab, di mana pasukan muslimin bersatu mengepung Baitul Maqdis sampai akhirnya penduduknya sepakat untuk berdamai, dengan catatan Umar datang sendiri kepada mereka. Umar datang ke Baitul Maqdis, membuat perjanjian damai dengan orang-orang Nasrani, dengan catatan mereka harus memulangkan orang-orang Romawi dalam jangka waktu 3 hari. Kemudian Umar masuk masjid dari arah di mana Rasulullah masuk pada malam Isra’, dan shalat di sana bersama kaum muslimin.

Baitul Maqdis berada dalam kekuasaan kaum muslimin sampai masa Khalifah Abbasiyah, di mana negara Abbasiyah mulai melemah akibat persengketaan dan goncangan politik serta gerakan-gerakan kelompok bathiniyah. Padahal pada masa itu kaum salibis selalu mengamati kondisi kaum Muslimin. Mereka menyiapkan diri mereka untuk menguasai kaum muslimin dan Baitul Maqdis.

Orang-orang Fatimiyin dan orang-orang Saljuk begitu meremehkan bahaya kaum salibis, sampai-sampai mereka tidak memperhitungkan ancaman mereka sama sekali. Lebih dari itu Fatimiyin bersekongkol dengan para salibis untuk menghabisi orang-orang Saljuk di Syam. Kaum salibis mendapatkan kepercayaan dan diberi beberapa keistimewaan khusus, salah satunya adalah izin berkunjung ke Baitul Maqdis…. Semua itu dengan kompensasi menekan orang-orang Saljuk dan Khilafah Abbasiyah di mana menurut mereka melemahkan orang-orang Saljuk dan Khilafah Abbasiyah adalah kemenangan bagi mereka dan pemantapan terhadap kekuasaan mereka. Akan tetapi mana mungkin musuh-musuh Allah bisa tenang kecuali dengan membasmi Islam sampai ke akar-akarnya.

Begitulah akhirnya kaum salibis mengkhianati teman mereka orang-orang Fatimiyin, pasukan mereka bergerak untuk merebut Baitul Maqdis. Kaum salibis dalam perjalanannya menuju ke Baitul Maqdis telah melakukan pembantaian besar-besaran di kota-kota yang telah mereka kuasai tanpa membedakan antara orang tua, anak-anak, laki-laki dan perempuan. Pembantaian mencapai puncak kebrutalan dan kekejamannya di Baitul Maqdis, di mana mereka menyembelih kaum muslimin, mencincang tubuh mereka dan membuangnya dari atas pagar kota. Baitul Maqdis jatuh ke tangan kaum salibis tahun 492 H.

Kaum salibis terus memperluas kekuasaannya. Mereka berusaha terus-menerus untuk memisahkan Mesir dengan Syam supaya kekuatan Islam tidak bersatu melawan mereka. Penjajahan kaum salibis terhadap Baitul Maqdis berlangsung sampai tahun 583 H, saat itu Allah memunculkan seorang laki-laki yang shalih yang bekerja menyatukan umat di bawah satu panji, orang itu adalah Shalahuddin al-Ayyubi yang berjuang untuk membebaskan kota-kota Islam. Setelah perang Hitthin, dia menuju Asqolan, dari situ dia ke Baitul Maqdis dan mengepungnya dengan kuat sehingga memaksa kaum salibis untuk menyerah, hal itu terjadi di bulan Rajab 583 H.

Banyak riwayat yang menjelaskan kebaikan muamalah Shalahuddin terhadap penduduk Baitul Maqdis, hal itu karena dorongan oleh akhlak Islamnya dan juga keteladanan pendahulunya Umar bin al-Khatthab.

Tidak lama semenjak wafatnya pahlawan Islam Shalahuddin al-Ayyubi terjadilah perselisihan di antara penerusnya, hal itu menjadi sebab takluknya Baitul Maqdis kepada kaum salibis sebanyak dua kali. Yang pertama berlangsung selama 10 tahun dan yang kedua berlangsung 1 tahun.

Akibat jauhnya kaum muslimin dari agama mereka dan terpecahnya suara mereka, jatuhlah Palestina ke tangan orang-orang Inggris setelah perang dunia pertama. Inilah peluang terbesar bagi serbuan etnis Yahudi yang didukung oleh bantuan kaum salibis, di mana Inggrislah yang mengundang mereka untuk hijrah ke Palestina dan menyiapkan untuk mereka kondisi yang nyaman untuk mengatur diri mereka dan mempersiapkan bidang militer. Orang-orang Palestina berusaha untuk melawan orang-orang zionis dan sekutu-sekutunya. Usaha mereka telah mendekati kemenangan kalau saja pemerintah negara-negara Arab tidak mundur dan membiarkan mereka berjuang sendiri, ditambah campur tangan Amerika yang mendukung orang-orang zionis.

Begitulah Palestina tercinta jatuh ke tangan orang-orang zionis pelaku dosa sejak tahun 1368 H / 1948 M, di mana mereka mengumumkan berdirinya negara Israel. Sejak hari itu orang-orang Palestina merasakan berbagai macam tekanan, siksaan dan pengusiran disaksikan oleh seluruh negara-negara Arab yang muslim.

Kiblat pertama berteriak memanggil kaum muslimin agar mereka kembali kepada Allah dengan benar, lalu mereka menyatukan barisan di bawah panji La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah dan menempuh segala sarana dalam menyiapkan diri. Adakah yang mendengar? Adakah yang menjawab? Siapakah yang akan membebaskan Baitul Maqdis hari ini seperti Shalahuddin al-Ayyubi agar supaya janji Rasulullah yaitu dibukanya Baitul Maqdis di tangan kaum muslimin terwujud sebelum Kiamat tiba? Hal itu tidaklah sulit bagi Allah. Wallahu a'lam.

sumber : http://www.alsofwah.or.id/index.php?pilih=lihataqidah&parent_id=676&parent_section=aq202&idjudul=1

Kamis, 12 Januari 2012

EdCoustic-Menjadi Diriku

Tak seperti bintang di langit
Tak seperti indah pelangi
Karena diriku bukanlah mereka
Ku apa adanya

Dan wajahku memang begini
Sikapku jelas tak sempurna
Ku akui ku bukanlah mereka
Ku apa adanya

*)
Menjadi diriku
Dengan segala kekurangan
Menjadi diriku
Atas kelebihanku.......

Terimalah aku
Seperti apa adanya
Aku hanya insan biasa
Ku pun tak sempurna

Tetap ku bangga
Atas apa yang ku punya
Setiap waktu ku nikmati
Anugerah hidup yang ku miliki

Back to *)

sumber : http://www.liriknasyid.com/index.php/lirik/detail/2317/edcoustic-menjadi-diriku.html

Senin, 19 Desember 2011

EdCoustic-Cinta Berkawan

Album : Masa Muda
Munsyid : edCoustic

Seutas tali memadu simpul tawamu duhai kawan
Simpulnya jatuh dipelupuk nurani yang tertambat cinta
Cinta berkawan bersama nikmati semusim masa

Disela kehangatan berkawan adalah aku pandang
Satu persatu garis wajah duhai kawan penuh harapan
Andai saja slalu bersama setiap masa sehati

Reff :
Suratan Tuhan kita disini menapaki cerita bersama
Cinta berkawan karna sehati dalam kasih Illahi
Tepiskan hal yang berbeda agar kisahmu teramat panjang
Simpan rapi harapan berkawan selamanya..

Lagu/lirik : Deden Supriadi

sumber : http://www.liriknasyid.com/index.php/lirik/detail/1334/edcoustic-cinta-berkawan.htm

Minggu, 18 Desember 2011

Edcoustic-Jalan Masih Panjang

Album :
Munsyid : Edcoustic


Cipt : Aden
Penyanyi: Edcoustic
Produksi : Forte

Oh Jalan masih panjang terbentang dihadapan
Tak hanya sekedar dunia
Lihatlah kedepan yang lalu biar berlalu
Jadikan pemicu kalbu

Reff:
Jalan hidup takkan pernah lurus
Pasti ada salah lewati segalanya
Tapi Tuhan tak pernah berhenti
Membuka jendela maaf untuk kita

sumber : http://liriknasyid.com

Jumat, 16 Desember 2011

RASULULLAH S.A.W. DAN PENGEMIS YAHUDI BUTA

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah s.a.w. mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah s.a.w. menyuap makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah s.a.w  melakukannya hingga menjelang Nabi Muhammad s.a.w.  wafat. Setelah kewafatan Rasulullah s.a.w. tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah itu?", tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah s.a.w. selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.

Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "Siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "Aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah s.a.w. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.
sumber : http://tanbihul_ghafilin.tripod.com/1001kisahteladan4.htm

SYAHID SELEPAS MENGUCAPKAN SYAHADAH

Suatu ketika tatkala Rasulullah s.a.w. sedang bersiap di medan perang Uhud, tiba-tiba terjadi hal yang tidak terduga. Seorang lelaki yang bernama Amar bin Thabit telah datang menemui Baginda s.a.w.. Dia rupanya ingin masuk Islam dan akan ikut perang bersama Rasulullah s.a.w. Amar ini berasal dari Bani Asyahali. Sekalian kaumnya ketika itu sudah Islam setelah tokoh yang terkenal Saad bin Muaz memeluk Islam. Tetapi Amar ini enggan mengikut kaumnya yang ramai itu. Keangkuhan jahiliyyah menonjol dalam jiwanya, walaupun dia orang baik dalam pergaulan. Waktu kaumnya menyerunya kepada Islam, ia menjawab, "Kalau aku tahu kebenaran yang aku kemukakan itu sudah pasti aku tidak akan mengikutnya." Demikian angkuhnya Amar.

Kaum Muslimin di Madinah pun mengetahui bagaimana keanehan Amar di tengah-tengah kaumnya yang sudah memeluk Islam. Ia terasing sendirian, hatinya sudah tertutup untuk menerima cahaya Islam yang terang benderang. Kini dalam saat orang bersiap-siap akan maju ke medan perang, dia segera menemui Rasulullah s.a.w. , menyatakan dirinya akan masuk Islam malah akan ikut berperang bersama angkatan perang di bawah pimpinan Rasulullah s.a.w. . Pedangnya yang tajam ikut dibawanya. 
Rasulullah s.a.w.  menyambut kedatangan Amar dengan sangat gembira, tambah pula rela akan maju bersama Nabi Muhammad s.a.w.. Tetapi orang ramai tidak mengetahui peristiwa aneh ini, kerana masing-masing sibuk menyiapkan bekalan peperangan. Di kalangan kaumnya juga tidak ramai mengetahui keIslamannya. Bagaimana Amar maju sebagai mujahid di medan peperangan. Dalam perang Uhud yang hebat itu Amar memperlihatkan keberaniannya yang luar biasa. Malah berkali-kali pedang musuh mengenai dirinya, tidak dipedulikannya. Bahkan dia terus maju sampai saatnya dia jatuh pengsan.

"Untuk apa ikut ke mari ya Amar?" Demikian tanya orang yang hairan melihatnya, sebab sangka mereka dia masih musyrik. Mereka kira Amar ini masih belum Islam lalau mengikut sahaja pada orang ramai. Dalam keadaan antara hidup dan mati itu Amar lalu berkata, "Aku sudah beriman kepada Allah s.w.t. dan Rasul-Nya, lalu aku siapkan pedangku dan maju ke medan perang. Allah s.w.t. akan memberikan syahidah padaku dalam waktu yang tidak lama lagi." Amar meninggal. Rohnya mengadap ke hadrat Illahi sebagai pahlawan syahid. Waktu hal ini diketahui Rasulullah s.a.w. , maka Baginda s.a.w. pun bersabda,: "Amar itu nanti akan berada dalam syurga nantinya." Dan kaum Muslimin pun mengetahui akhir hayat Amar dengan penuh takjub, sebab di luar dugaan mereka. Malah Abu Hurairah r.a sahabat yang banyak mengetahui hadith Rasulullah s.a.w. berkata kaum Muslimin, "Cuba kamu kemukakan kepadaku seorang yang masuk syurga sedang dia tidak pernah bersyarat sekalipun juga terhadap Allah s.w.t.."

"Jika kamu tidak tahu orangnya." Kata Abu Hurairah r.a lagi, lalu ia pun menyambung, ujarnya, "Maka baiklah aku beritahukan, itulah dia Amar bin Thabit." Demikianlah kisah seorang yang ajaib, masuk syurga demikian indahnya. Ia tidak pernah solat, puasa dan lain-lainnya seperti para sahabat yang lain, sebab dia belum memeluk Islam. Tiba-tiba melihat persiapan yang hebat itu, hatinya tergerak memeluk Islam sehingga ia menemui Rasulullah s.a.w.. Ia menjadi Muslim, lalu maju ke medan perang, sebagai mujahid yang berani. Akhirnya tewas dia dengan mendapat syahadah iaitu pengakuan sebagai orang yang syahid. Mati membela agama Allah s.w.t. di medan perang. Maka syurgalah tempat bagi orang yang memiliki julukan syahid. Rasulullah s.a.w. menjamin syurga bagi orang seperti Amar ini.