Sabtu, 17 September 2011

Sistem Pendingin

Sistem Pendingin / Radiator pada mobil


Apakah fungsi dari sistim pendingin / radiator pada mobil anda?

Untuk memahami fungsi dari radiator maka kita perlu memahami bagaimana mesin mobil anda bekerja. Secara umum mesin mobil anda menggunakan sistem pembakaran dalam (internal combustion system). Sistim ini bekerja dengan mengubah energi kimia dari bahan bakar (BBM) menjadi tenaga mekanis. Pada saat proses ini bekerja mesin akan menjadi panas.

Memang pada blok mesin terdapat oli mesin yang membantu mengurangi panas yang ditimbulkan oleh mesin namun ini saja tidak cukup (karena oli mesin berfungsi juga sebagai pelumas).

Pada penggunaan normal, semakin lama mesin akan semakin panas oleh karena itu panas yang semakin meningkat tersebut perlu dikeluarkan dari mesin untuk mencegahnya merusak komponen mesin dan menyebabkan overheating.

Untuk itulah sistim radiator pada mobil diperlukan, yaitu untuk mencegah mesin menjadi overheat (terlalu panas), fungsi lainnya adalah menjaga suhu mesin agar selalu stabil pada suhu tertentu dimana mesin dapat berfungsi optimal. Suhu kerja normal sebuah mesin antara 80-90 derajat celsius. lebih tinggi dari suhu ini mesin akan mengalami overheating. Namun suhu mesin juga tidak boleh dibawah suhu tersebut di atas karena bisa menyebabkan overcooling sehingga konsumsi BBM boros.

Ada dua macam sistem pendingin yang terdapat pada mobil yaitu:

  1. Cooling liquid (pendingin menggunakan cairan)
Sistim pendingin berbasis cairan yang mengalir melalui pipa/selang dan menuju mesin (sambil menyerap panas/mendinginkan mesin) lalu meninggalkan mesin menuju radiator dan melepas panas ke udara.


Gambar : Sistem pendingin menggunakan cairan

  1. Air cooling (pendingin menggunakan udara)
Pada sistim ini blok mesin ditutupi oleh sayap sayap alumunium yang mengarahkan panas yang ditimbulkan mesin keluar dari silinder mesin. Kemudian kipas kipas bertenaga besar mengalirkan udara melalui sayap alumunium ini dan pada akhirnya mendinginkan mesin.

Pada umumnya mobil masa kini lebih menggunakan sistim pendingin radiator menggunakan cairan (liquid cooled). Jadi kita akan lebih focus pada sistim ini.

Berikutnya sebagai tindakan pencegahan atau untuk mendeteksi kinerja sistim pendinginan mesin kendaraan,maka kita perlu memahami kondisi komponen sistim pendingin kendaraan secara lebih mendetail. yaitu:

     Slang Radiator

Slang radiator berfungsi sebagai jalur penghubung antara mesin dan radiator. bahan yang digunakan sebagai slang radiator adalah material karet yang dikombinasikan dengan anyaman nylon sebagai penguat. slang radiator ini harus mampu menahan air panas hingga suhu 100 derajat celsius.

seiring usia pemakaian slang radiator biasanya menjadi getas dan memudian mengeras sehingga slang pecah dan tidak mampu menahan tekanan air yang melintas.
  
     Reservoir Tank

Tangki ini berfungsi untuk mensuplai air radiator bila terjadi kekurangan atau sebaliknya merupakan wadah tumpahan air saat radiator bersuhu tinggi menuju reservoir tank. pada tangki terdapat indikator persediaan cairan pendingin biasanya berupa sepasang garis. yaitu garis pembatas minimum dan garis lainnya sebagai pembatas maximum. permukaan tertinggi cairan pendingin sebaiknya diantara dua garis ini. Reservoir Tank ini biasanya terbuat dari plastik keras. Namun tak selamanya bisa menahan air dengan suhu tinggi. Ada kalanya tangki bocor akibat retak.

Periksalah selalu tangki cadangan ini, apakah tangki dalam kondisi baik dan berisikan air radiator yang cukup.

Radiator


Letak radiator biasanya berada di belakang gril. radiator biasanya terbuat dari tembaga atau aluminium dan berbentuk seperti saringan dengan barisan kisi-kisi jalur air. Sistem kerjanya adalah air panas dari mesin dialirkan menuju radiator untuk didinginkan sebelum kemudian dialirkan kembali ke dalam mesin.

Seiring usia pemakaian dan adanya kesalahan perawatan, kisi –kisi jalur air pada radiator dapat bocor ataupun mampat dan menggangu sistem kerja pendinginan.

Sebelum dilakukan pemeriksaan, pastikan mesin dan radiator dalam keadaan dingin. Jangan membuka tutup radiator jika mesin kendaraan dalam keadaan panas karena tekanan udara yang masih tinggi dapat menyemprotkan cairan dan uap panas yang dapat melukai wajah dan tubuh kita.

Bersihkan kisi-kisi radiator dengan menyemprotkan air pada radiator dan bersihkan benda -benda yang menghambat aliran udara dari luar ke dalam radiator. secara fisik dapat di check apakah ada kebocoran pada radiator (slang, klem,penutup radiator) dengan melihat ada tidaknya tetesan cairan pendingin.

Biasakan memeriksa air radiator pada pagi hari untuk memastikan jumlah air tidak berkurang. Bila dalam sehari harus melakukan penambahan hingga 1 liter kemungkinan ada kebocoran pada radiator.

Thermostat

Thermostat berfungsi mengatur waktu pengiriman air dari dalam kepala silinder. Thermostat mulai bekerja/membuka ketika suhu air mencapai 85 – 90 derajat Celsius yang kemudian air panas dialirkan ke radiator.

Thermostat bekerja berdasarkan sensor tekanan mekanis (pegas) pada suhu tertentu air menghasilkan tekanan untuk membuka/trigger sensor mekanis pada thermostat.

Kesalahan umum terjadi ketika thermostat kerap dicopot dengan maksud mengurangi overheat. Padahal tanpa thermostat air yang belum didinginkan oleh radiator sudah terlanjur masuk ke dalam mesin dan sebaliknya air yang belum mencapai suhu ideal sudah terlanjur dialirkan ke radiator.

Contoh kasus ini adalah mesin kendaraan yang dipacu kencang dijalan tol sering overheat. Karena air yang belum sempat dingin sudah masuk kembali ke kepala silinder sehingga waterpump memompa air lebih cepat.

Kipas Pendingin

Kipas pendingin membantu radiator, bila hembusan angin dari depan sangat minim maka kipas mengambil alih fungsi pendinginan.
Teknologi kipas pendingin yang digunakan biasanya adalah viscous fan atau electric fan.

Viscous fan adalah kipas manual berpenggerak puli kruk as via belt. Disebut viscous karena bagian tengah kipas memakai sensor bi-metal. Semakin tinggi suhu di ruang mesin, semakin kencang pula viscous fan berputar. 

Electric fan digerakkan oleh motor listrik dengan sensor thermal dan menempel di belakang radiator. Kipas bekerja bila suhu mesinmencapai derajat tertentu. 

Periksa kipas pendingin mesin, pastikan putaran kipas berhembus ke arah mesin dan AC.

Kelemahan pada kipas adalah putaran dapat melemah sehingga suplai angin tidak cukup. Pada viscous fan hal ini bisa disebabkan bi-metal sudah afkir. Elektrik fan melemah karena kumparan pada motor listrik sudah rusak atau sensor thermal tidak berfungsi.
 

Radiator Coolant

Cairan ini memiliki titik didih pas untuk sistim pendinginan mesin. Cairan yang di racik dengan material kimia ini mampu menahan titik didih air biasa sehingga suhu di dalam kepala silinder bisa diredam.


Fungsi lain radiator coolant adalah melindungi logam radiator dan mesin dari efek korosi dan memiliki senyawa kimia yang mampu membersihkan kotoran seperti lumpur, sedimentasi dan zat kapur dari air yang bersirkulasi di radiator.


Ganti/kuras radiator coolant mobil anda dalam waktu 1 tahun sekali atau tiap 20.000 km.


Pompa Air (Water pump)


Pompa air adalah komponen yang menyalurkan air dari mesin menuju radiator dan sebaliknya. Perangkat bermaterial aluminium ini terletak di kepala silinder sekaligus sebagai gerbang (pintu air) dari mesin menuju radiator.


Meski tergolong slow moving parts dengan usia pemakaian hingga tahunan, pompa air bisa juga rusak. Penyebab rusak biasanya karena kualitas air atau coolant yang jelek sehingga bantalan atau laher kipas di dalam pompa menjadi rusak (korosi). Disarankan agar melakukan penggantian waterpump setiap tiga tahun sekali.

Sumber : Intisari dari berbagai artikel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar